ARTIKEL TERBARU

Minggu, 29 Mei 2011

Tumor Paru Ancam Remaja

Bagian penyakit dalam RSMH Palembang, khususnya di ruang rawat penyakit paru-paru, dari 43 tempat tidur yang tersedia hampir separuhnya pasien penderita tumor paru-paru. Tingginya grafik penderita tumor paru ini, cukup mendapatkan perhatian kalangan medis.

Jika selama ini asumsi banyak orang mengatakan penyakit ini baru diderita orang dewasa (usia 40-60 tahun ke atas), maka penilaian ini tidak dapat dibenarkan lagi. Buktinya, remaja berusia 16 tahun pun bisa mengidap sakit paru-paru.

Dokter H Zen Ahmad SpPD (paru) yang ditemui di Graha Spesialis, Sabtu (28/5/2011) adalah dokter yang aktif menangani pasien gangguan paru-paru, seperti TBC dan Tumor Paru.

Untuk penyakit rawat jalan khusus paru, sakit TBC masih berada di rangking teratas. Untuk pasien Rawat Inap, maka 50 persen tumor paru dan 50 persen lainnya TBC.

Dikatakan, penyebab utama tumor paru adalah merokok. Jika diasumsikan seseorang mulai kenal dengan rokok usia 20 tahun dan tergolong perokok berat, maka besar kemungkinan di usia 40-50 tahun terkena tumor paru. Lantas, bagaimana dengan remaja yang berusia 16 tahun itu?

dr Zen Ahmad menceritakan hasil observasi terhadap pasien dan keluarga pasien. Hasilnya, ternyata pasien terpapar asap rokok sejak mulai dari bayi hingga memasuki usia remaja.

Hal itu dikarenakan, anak tinggal di lingkungan keluarga perokok mulai dari orang tua sendiri hingga kakeknya.

"Artinya, anak ini terpapar asap rokok sejak ia terlahirkan," paparnya.

Zen Ahmad juga melemahkan teori atau anggapan banyak perokok, yang menilai kalau aktivitas merokoknya hanya berdampak pada dirinya sendiri, dan itu salah.

"Hasil tes laboratorium dari istri seorang perokok, ternyata kadar nikotin dalam darah istri ternyata bertambah tinggi. Itu artinya, suami perokok tidak hanya membawa penyakit bagi dirinya sendiri, tetapi mengajak anak dan istrinya di jurang penyakit yang sama," katanya.

0 komentar:

Posting Komentar